
Analisis Perhitungan Tangga Rumah Terbaik – Asia Arsitek
Analisis Perhitungan tangga adalah upaya teknis untuk mendapatkan alternatif dimensi elemen tangga dengan cara membandingkan antara dimensi dilapangan dengan parameter perencanaan yang berlaku.
Membuat tangga disamping keindahan perlu diperhatikan segi – segi teknisnya, harus diperhatikan juga kemudahan, rasa aman, bagi orang yang melaluinya.
Lebar Anak Tangga;
a) Untuk rumah tinggal, lebar anak tangga 80 cm.
b) Untuk bangunan umum, lebar anak tangga 120 cm s/d 200 cm.
c) Untuk tangga darurat, lebar anak tangga bisa 70 cm.
Tetapi dapat juga diperhatikan jika yang melewati berpapasan di satu anak tangga:
a. Untuk satu orang, lebarnya 60 – 80 cm
b. Untuk dua orang, lebarnya 120 cm
c. Untuk tiga orang, lebarnya 180 cm
Lebar Dan Tinggi Anak Tangga (Trap)
Semua anak tangga harus dibuat bentuk dan ukuran yang seragam, dan untuk memberi kenyamanan bagi yang turun dan naik tangga perlu diperhatikan lebar dan tinggi anak tangga.
Rumus untuk anak tangga (undak – undak)
2t + l = 60 – 65 cm
t = tinggi anak tangga (tinggi tanjakan = optrede)
l = lebar anak tangga (lebar injakan = aantrede)
Rumus diatas didasarkan pada:
– Satu langkah arah datar antara 60 – 65 cm.
– Untuk melangkah naik perlu tenaga 2 kali lebih besar dari pada melangkah datar.
Lebar dan tinggi anak tangga sangat menentukan kenyamanan, yang naik tidak cepat lelah dan yang turun tidak mudah tergelincir.
Ukuran Ruang Tangga:
Ruang tangga harus dibuat leluasa, terang dan segar, harus diberi lubang ventilasi untuk dapat udara segar dan penerangan alam, agar menghemat pemakaian listrik pada siang hari.
Ukuran ruang tangga ditentukan oleh jumlah anak tangga dan bentuk tangganya.
Tangga untuk bangunan rumah tinggal, dengan lebar 100 cm, jumlah anak tangga 17 buah dengan bordes.
Kemiringan tangga
– Kemiringan tangga dibuat tidak curam, agar orang mudah untuk naik dan turun tangga, jadi tidak banyak energi yang keluar, tetapi jika kemiringan dibuat terlalu landai dan dapat menjemukan bagi orang yang melaluinya, disamping itu banyak memakan tempat (space) yang ada, jadi kurang efisien.
– Kemiringan tangga yang wajar berkisar antara 250 s/d 420 dan untuk bangunan rumah tinggal biasa digunakan kemiringan 380.
Konstruksi tangga
Konstruksi tangga harus kuat dan stabil, karena sebagai jalan penghubung ke lantai tingkat. Menurut peraturan pembebanan Indonesia untuk gedung, 1983, bahwa beban ditangga lebih besar dari beban pada pelat lantai.
Untuk bangunan rumah tinggal = 250 kg/ m2
bangunan umum diambil = 300 kg/ m2
Konstruksi tangga dapat menjadi satu dengan rangka bangunannya, jika terjadi ada penurunan bisa menyebabkan sudut kemiringan tangga berubah, Jika konstruksi tangga tersendiri artinya terpisah dengan struktural rangka bangunan, dibuatkan pondasi tersendiri rangka tangga tidak menempel pada dinding diberi sela ± 5 cm.
Kesimpulan :
Demikian Analisis Perhitungan Tangga Rumah menurut versi kami, semoga bisa menjadi referensi bagi anda semua.
Selamat Membangun Hunian Impianmu!
Lihat Kumpulan Proses Pembangunan Dari Nol :
***klik pada gambar untuk melihat kumpulan foto proses pembangunan lengkap